BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hemangioma merupakan tumor jinak pembuluh darah yang
berproliferasi dari sel-sel endotelium pembuluh darah diikuti involusi terus
menerus meyebabkan kelainan yang merupakan hasil dari anomali perkembangan
pleksus vaskular. Hemangioma sering terjadi pada bayi yaitu 1,1% sampai 2,6%
dan anak-anak yaitu 10% sampai 12%. Lesi ini lebih sering terjadi pada wanita
dibanding pria dengan rasio 3:1. Lesi hemangioma tidak ada pada saat kelahiran.
Mereka bermanifestasi pada bulan pertama kehidupan, menunjukkan fase
proliferasi yang cepat dan perlahan-lahan berinvolusi menuju bentuk lesi yang
sempurna.
Hemangioma
terjadi karena adanya proliferasi (pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh
darah yang tidak normal, dan bisa terjadi disetiap jaringan pembuluh darah.
Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis sepertinya
memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah.
B.
Tujuan
Penulisan
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan
Asuhan Kebidanan pada Bayi penderita Hemangioma dan mendapatkan gambaran
epidemiologi, distribusi, frekuensi, determinan, isu dan program penanganan
penyakit Hemangioma
Tujuan Khusus
a. Mengetahui
pengkajian pada penyakit Hemangioma
b. Mengetahui
Definisi, Etiologi, gejala/tanda, faktor predispossisi dan
tindakan
yang tepat untuk mengatasi Hemangioma
c.
Mengetahui
evaluasi yang di harapkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang
sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 satu
tahun (5-10%). Biasanya Hemangioma sudah nampak sejak bayi dilahirkan (30%)
atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%). Hemangioma muncul
di setiap tempat pada permukaan tubuh, seperti : kepala, leher, muka, kaki
atau dada. Umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus
hemangioma dapat hilang setelah kelahiran.
Hemangioma adalah salah satu
jenis kelainan pembuluh darah. Orang lebih mengenalnya sebagai tanda lahir,
sebenarnya hemangioma adalah tumor pembuluh darah, tetapi tidak berbentuk
benjolan. Hemangioma ini bisa dijumpai pada bayi baru lahir.
Hemangioma infantil adalah neoplasma vaskuler jinak
yang memiliki perjalanan klinis karakteristik ditandai dengan proliferasi awal
dan diikuti dengan involusi spontan. Selama fase proliferatif pada periode
neonatal atau awal masa bayi, proliferasi sel endotel cepat membagi bertanggung
jawab untuk pembesaran hemangioma kekanak-kanakan. Akhirnya, fase involusional
terjadi, dimana hemangioma infantil kebanyakan klinis diselesaikan pada usia 9
tahun.
Hemangioma adalah tumor yang paling umum dari masa
bayi, dan hemangioma paling infantil secara medis tidak signifikan.
Kadang-kadang hemangioma anak-anak mungkin menimpa pada struktur vital,
memborok, berdarah, menyebabkan output tinggi gagal jantung atau kelainan
struktural yang signifikan atau cacat. Jarang, hemangioma infantil kulit dapat
dikaitkan dengan satu atau lebih kelainan kongenital yang mendasari.
B.
Etiologi
Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas.
Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah.
Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular
Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis.
Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar
angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta,
dan transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya
hemangioma.
Hipotesis dari Takahashi menyatakan bahwa dalam
trimester terakhir dari kehamilan, di dalam fetus terbentuk endotelium immature
bersama dengan pericyte yang juga immature yang memiliki kemampuan melakukan
proliferasi terbatas dimulai pada usia 8 bulan sampai dengan 18 bulan pertama
masa kehidupan setelah dilahirkan maka pada usia demikian terbentuk hemangioma.
Selama
aktivitas proliferasi endotelium terjadi influks sejumlah sel mast dan tissue
inhibitors of metalloproteinase (TIMP atau inhibitor pertumbuhan jaringan).
Proliferasi endotelium kembali normal setelah fase proliferasi berhenti atau
involusi. Sebagian besar hemangioma akan mengalami involusi spontan pada usia
5-7 tahun atau sampai usia 10-12 tahun.
C. Tanda-tanda
Tampak seperti tanda lahir, tetapi pertumbuhannya
terjadi secara cepat pada usia 6-12 bulan.
1. Pertumbuhan
ini mulai menyusut dan melambat pada usia 1-7 tahun dan tumor ini menciut pada
usia 10-12 tahun, kebanyakan ada pula yang menghilang pada usia 10-13 tahun.
2. Adanya pola
merah terang yang timbul, terkadang dengan permukaan bertekstur (kadang disebut
hemangioma stroberi karena berwarna merah seperti buah stroberi).
3. Pembuluh
darah vena yang menyebar dari tumor juga bisa terlihat di bawah kulit. Saat
hemangioma mulai menyusut, warna merahnya akan memudar. Bekas warna akhir itu
umumnya akan hilang saat anak berusia 7 tahun.
4. Untuk
hemangioma yang muncul pada lapisan kulit lebih bawah (hemangioma dalam),
terlihat seperti lebam atau kebiru-biruan pada kulit tapi terkadang juga malah
tidak tampak sama sekali. Lebam ini biasanya terlihat pada saat anak berusia
2-4 bulan
D. Patofisiologis
Hemangioma
merupakan sisa-sisa jaringan “vaso formative”dari jaringan mesidermal dan
mempunyai kemampuan untuk berkembang.
Macam-macam
Hemangioma :
1.
Hemangioma kapiler
a)
Strawberry hemangioma (hemangioma simpleks)
Hemangioma
kapilar terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. Tampak
sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya menjadi merah menyala,
tegang, dan berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan. Ukuran
dan dalamnya sangat bervariasi, ada yang superfisial berwarna merah terang, dan
ada yang subkutan berwarna kebiruan. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya
warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar.
b)
Granuloma piogenik
Lesi
ini terjadi akibat proliferasi kapilar yang sering terjadi sesudah trauma, jadi
bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder.
Lesi biasanya solitar, dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan
sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan
pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat
bertangkai. Lesi mudah berdarah.
2.
Hemangioma kavernosum
Lesi
ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang
berwarna merah ampai ungu. Bila ditekan mengempis dan akan cepat menggembung
lagi apabila dilepas. Lesi terdiri tas elemen vaskular yang matang. Bentuk
kavernosum jarang mengadakan involusi spontan.
3.
Hemangioma campuran
Jenis
ini terdiri atas campuran antara jenis kapilar dan jenis kavernosum. Gambaran
klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar
ditemukan pada ekstrimitas inferior, biasanya unilateral, solitar, dapat
terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna
merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik dan
verukosa.
E.
Faktor predisposisi
1. Perdarahan.
2.
Pada tempat
tertentu, dapat mengganggu fungsi, seperti : ambliopia, sesak nafas, gangguan
kencing.
3.
Trombositopenia,
D.I.C.
F.
Pencegahan
Untuk
mendeteksi timbulnya hemangioma secara dini mungkin agak sulit. Akan tetapi,
jika anak telah lahir dan terlihat ada kelainan pada kulitnya, seperti
keterangan yang disebutkan pada tanda-tanda hemangioma, sebaiknya segera
berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi atau mencegah perkembangan
hemangioma lebih lanjut. Dalam banyak kasus perlakuan tidak akan ditunjukkan.
Jika pengobatan diperlukan, bagaimanapun, mungkin meliputi:
a. Kortison:
Injeksi ke hemangioma atau diberikan secara oral melalui
mulut. Jika diberikan secara oral untuk waktu yang lama memiliki efek samping
termasuk peningkatan risiko infeksi sistemik, tekanan darah tinggi, diabetes,
nafsu makan meningkat, iritasi lambung, penekanan pertumbuhan, dll
b.
Berdenyut Dye Laser Therapy:
Terapi
ini memperlakukan pembuluh darah dangkal terbaik. Jika perawatan ini dianjurkan
biasanya diperuntukkan bagi komponen dangkal hemangioma, ditandai dengan lesi,
datar merah. Hal ini biasanya diberikan dalam serangkaian perawatan laser jarak
2-4 minggu.
c.
Antibiotik:
Jika
hemangioma yang terinfeksi dan membukanya dapat diobati dengan kursus singkat
antibiotik dan pembersihan luka sehari-hari.
d.
Alpha Interferon:
Terapi
ini terbatas pada yang paling parah dan hemangioma berpotensi mengancam
kehidupan. Ini melibatkan pemberian obat sistemik melalui tembakan harian,
biasanya ke kaki, selama beberapa bulan. Hal ini biasanya diberikan kepada bayi
oleh orang tua di bawah arahan dan pengawasan dokter. Terapi ini memiliki efek
samping yang serius yang potensial termasuk efek neurologis, kelainan darah dan
lain-lain.
e.
Operasi pengangkatan:
Dalam
kasus yang jarang, hemangioma dapat diangkat dengan operasi terutama jika
mereka tidak mungkin untuk menyelesaikan secara spontan atau menimbulkan
distorsi jaringan signifikan dan deformasi.
G. Asuhan/Penanganan
1. Edukasi dan Observasi
Perjalanan alamiah penyakit ini
munculnya cepat setelah bayi lahir dan menetap hingga usia balita, antara usia
5-7 tahun. Hemangiomainfantil dengan ukuran yang kecil sebaiknya dilakukan
observasi saja khususnya pada fase proliferasi dan fase involusi. Setelah
sembuh, kulit akan tampak normal atau hanya mengalami kecacatan yang minimal.
Orang tua pasien perlu diberikan penjelasan mengenai penyakit dan perjalanan
klinisnya sehingga tidak terjadi kecemasan. Memotivasi orangtua pasien untuk
memeriksakan secara berkala untuk follow-up perkembangan hemangioma infantil
perlu dilakukan. Pemeriksaan yanglebih sering perlu dilakukan apabila lesi
besar, mengalami ulserasi,multipel, atau terletak pada struktur anatomi yang
vital.
Pada perjalanan alamiahnya lesi
hemangioma akan mengalami pembesaran dalam bulan-bulan pertama, kemudian
mencapai besar maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12
bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun.
2. Terapi Kortikosteroid
Hemangioma
infantil yang sensitif akan memperlihatkan respon terapi pada beberapa hari
pemberian kortikosteroid. Jika tidak ada responyang berupa memudarnya warna,
menjadi lembut, atau berkurangnya pertumbuhan maka terapi harus dihentikan.
Jika respon terapi tampak,maka dosis dan durasi pemberian kortikosteroid
dipertahankan sesuaidengan lokasi dan maturitas hemangioma infantil.
Terapi kortikosteroiddapat diberikan dalam bentuk :
a)
Kortikosteroid topical, beberapa
penelitian melaporkan bahwa golongan superpotensial efektif untuk pengobatan
hemangioma superfisialis dengan ukuran relatif kecil.
b)
Kortikosteroid injeksi pada lesi,
Triamcinolone
10-20 mg/mL dengan dosis maksimal 5 mg/kgBB dapat diberikan padahemangioma yang
meluas dengan cepat dan menimbulkankomplikasi berupa ulserasi.
c)
Kortikosteroid sistemik, merupakan
terapi lini pertama untuk hemangioma infantil yang besar, destruktif, atau
mengancam jiwa.Prednison dapat diberikan dengan dosis 2 mg/kgBB/hari pada
pagihari selama 4 – 6 minggu. Selanjutnya dilakukan tapering dosisselama
beberapa bulan.
3. Recombinant Interferon Alfa-2a
a)
Recombinant interferon alpha-2a(IFN) merupakan agen baru untuk terapi
hemangioma infantil yang besar dan mengancam nyawa. Pemberian IFN tidak boleh
di kombinasikan dengan kortikosteroid. Bila INF akan diberikan, perlu
secepatnya dilakukan tappering off dosis kortikosteroid.Mekanisme kerja IFN
akan mempercepat timbulnya fase involusi padahemangioma infantil. Indikasi
terapi antara lain:
1)
Tidak respon kortikosteroid
2)
Kontraindikasi pemberian kortikosteroid jangka
panjang
3)
Komplikasi pada pemberian kortikosteroid
4)
Penolakan dari orang tua dengan penggunaan
terapi kortikosteroid.
4. Terapi Bedah
Tindakan
bedah yang dapat dilakukan adalah operasi eksisi, terutama pada hemangioma
infantil yang tidak mengalami involusi komplet, hemangioma infantil yang
memberi pengaruh kosmetik pada wajah,hemangioma infantil yang berlokasi pada
region periorbita, hidung, mulut,saluran nafas bagian atas, kanal telinga, dan
hemangioma infantil yang mengancam jiwa anak.
Indikasi :
a)
Terdapat tanda-tanda pertumbuhan
yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih
besar.
b)
Hemangioma raksasa dengan
trombositopenia.
c)
Tidak ada regresi spontan, misalnya
tidak terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun.
5. Terapi Radiasi
Terapi
ini masih kontroversial, meskipun sampai saat ini masih sering dilakukan.
Komplikasi yang terjadi dapat berupa kerusakan epipisis, mamae, gonade, kulit,
lensa mata, dan glandula tiroid. Komplikasi berupa karsinoma dan sarkoma pernah
dilaporkan.
Pengobatan
radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak ditinggalkan karena :
a)
Penyinaran berakibat kurang baik
pada anak-anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif
b)
Komplikasi berupa keganasan yang
terjadi pada jangka waktu lama
c)
Menimbulkan fibrosis pada kulit yang
masih sehat yang akan menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hemangioma adalah tumor yang paling umum dari masa
bayi, dan hemangioma paling infantil secara medis tidak signifikan.
Kadang-kadang hemangioma anak-anak mungkin menimpa pada struktur vital,
memborok, berdarah, menyebabkan output tinggi gagal jantung atau kelainan
struktural yang signifikan atau cacat. Jarang, hemangioma infantil kulit dapat
dikaitkan dengan satu atau lebih kelainan kongenital yang mendasari.
Hemangioma sering terjadi
pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 tahun (5-10%).
Biasanya hemangioma sudah tampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau
muncul beberapa minggu setelah kelahiran (70%). Hemangiomamuncul di setiap
tempat pada permukaan tubuh seperti kepala, leher, muka, kaki, atau
dada.Hemangioma merupakan tumor vascular jinak terlazim pada bayi dan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan
Keperawatan. Edisi 3. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Engram, Barbara. 1998. Rencana Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah. Volume 2, (terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah.
Volume I. (terjemahan). Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran.
Bandung.
Mansjoer, Arif., et all. 1999. Kapita Selekta
Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media Aescullapius.1994. Pedoman
Diagnosis Dan Terapi Ilmu Bedah.
Hamzah, Mochtar 2008. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Balai Penerbit FKUI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar